Dalambisnis, promosi adalah strategi penting yang bertujuan untuk menginformasikan dan memengaruhi target konsumen agar membeli produk yang dijual. Tips Memaksimalkan Strategi Pemasaran pada Bisnis Anda. Itulah tahapan yang bisa Anda lakukan dalam membuat rencana atau melakukan promosi bagi bisnis Anda. Mudah-mudahan BABII KAJIAN PUSTAKA. mempertimbangkan kualitas dari produk tersebut dan sama halnya dengan; 1 BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Pustaka Konsep Kualitas Produk Definisi Kualitas Dalam pemilihan setiap produk yang akan dikonsumsi, konsumen serin Author: Veronika Dharmawijaya. 27 downloads 60 Views 320KB Size. Pemasarbiasanya mengklasifikasikan produk konsumen menurut cara konsumen membelinya yaitu: a. Produk kebutuhan sehari-hari (convenience product) Produk konsumen yang biasanya sering dan cepat dibeli oleh pelanggan dan disertai dengan sedikit usaha dalam membandingkan dan membeli. b. MengenalManfaat Pentingnya Market Segmentation. Dasar-dasar market segmentation pertama kali dikenalkan oleh Wendell Smith dalam artikelnya The Journal of Marketing yang diterbitkan pada tahun 1956. Dalam artikel tersebut, Smith berpendapat bahwa segmentasi pasar dapat mengakhiri pemasaran massal yang banyak dilakukan pada saat itu. Mutupangan atau kualitas pangan adalah nilai dan kualitas yang ditentukan dengan pedoman mengikuti kriteria keamanan pangan dan kandungan gizi pangan. Kualitas dari suatu pangan dapat dinilai dari energi makanan dan umur simpan yang dimilikinya. Mutu pangan dari suatu produk dikelompokkan menjadi 3 jenis mutu yakni mutu sensorik, mutu fisik, mutu kimia, dan Teori Aspek dan Strategi Pemasaran. Pemasaran adalah aliran produk secara fisis dan ekonomik dari produsen melalui pedagang perantara ke konsumen. Definisi lain menyatakan bahwa pemasaran adalah suatu proses sosial dan manajerial yang membuat individu/kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan dan PengertianStrategi Pemasaran. Kunci Sukses Strategi Pemasaran Produk dan Jasa (1) Strategi pemasaran adalah sebuah cara yang digunakan oleh perusahaan untuk meraih target yang telah ditentukan. Biasanya target ini merupakan target penjualan produk atau jasa yang dimiliki oleh perusahaan. Baca juga: Membahas Tentang Konsep Pemasaran Dalam 3 Pemasaran terarah, di sini penjual mengenali berbagai segmen pasar, memilih satu atau beberapa di antaranya, dan mengembangkan produk serta bauran pemasaran yang disesuaikan dengan karakteristik masing-masing konsumen. Produsen atau perusahaan modern, kini menjauhi pemasaran masal dan pemasaran berbagai produk, dan mendekati pemasaran terarah. Tergantungpada bagaimana produk, layanan, harga, dan komunikasi perusahaan dirasakan relatif terhadap pesaing. yang dikembangkan oleh Biro Sensus A.S. bersama dengan pemerintah Kanada dan Meksiko. NAICS mengklasifikasikan semua manufaktur menjadi 20 sektor industri utama dan selanjutnya mematahkan masing-masing sektor menjadi enam digit 1 Barang. Barang merupakan produk yang berwujud fisik sehingga bisa dilihat, diraba, disentuh, dirasa, dipegang, disimpan, dipindahkan, dan perlakuan fisik lainnya. Ditinjau dari aspek daya tahannya, terdapat dua macam produk, yaitu barang tidak tahan lama (nondurable goods) dan barang tahan lama (durable goods). 2. 22.1 Produk Knowledge. Produk adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan ke pasar untuk mendapatkan perhatian, dibeli, digunakan, atau dikonsumsi yang dapat memuaskan keinginan atau kebutuhan. Produk itu meliputi objek secara fisik, jasa, orang, tempat, organisasi, ide, atau bauran dari semua bentuk- bentuk tadi Kotler Armstrong, 2001 : 346 . RemajaIpa Tilu ( REPTIL ): Cara membuat bel listrik sederhana dan alat yang diperlukan. Kabar Terbaru- Cara Kerja Bel Listrik Dengan Jelas – Kabarterbaru.co. cara membuat lampu tanpa listrik dan baterai sederhana di rumah by backpacker chanel. modul project i bell listrik ix__2, 08-01-2014 (Membuat Bell List Penerapan Elektromagnet dalam pemasardalam tahap ini adalah bagaimana caranya agar pemasar dapat mengidentifikasi sumber-sumber utama atas informasi yang didapat konsumen dan bagaimana pengaruh sumber tersebut terhadap keputusan pembelian konsumen selanjutnya. Kotler dan Armstrong (2016). kelebihandari yang dibayarkan dan kelebihan ini berakar pada hukum utilitas marjinal yang semakin menurun. Sumber : Djijono, 2002 dalam Dyah Ayu, 2014 dimodifikasi Gambar 2.1 Surplus Konsumen Keterangan : 0Q EP adalah Willingness to Pay 0EP adalah manfaat sosial bersih P EP adalah surplus konsumen 0EP adalah surplus produsen Surplus produsen adalah jumlah yang imagedan daya jual suatu produk (Kotler dan Amstrong 2007). Untuk bisa mengangkat citra produk, diperlukan kebijakan branding yang tepat. Branding adalah penggunaan nama, istilah atau desain atau kombinasi untuk mengidentifikasikan suatu produk (Kotler dan Amstrong 2007). Merek merupakan kombinasi dari feature (what is product), customer ZUoUV. Dalam usaha bisnis tentunya kita menghasilkan sebuah produk yang akan dijual sesuai permintaan konsumen. Banyak rangkaian yang harus dilewati dalam proses produksi produk tersebut. Tentu saja ada banyak sekali produksi produk yang dihasilkan dari masing-masing perusahaan atau bisnis sesuai dengan kebutuhan konsumen diluar sana. Dengan adanya banyak produk yang dibutuhkan oleh konsumen inilah lahir yang namanya klasifikasi produk berdasarkan kategori masing-masing. Sumber Freepik Add beberapa pengertian produk menurut ahli ekonomi yang bisa membuat kita paham apa itu produk. Menurut William J. Stanton, salah satu ahli ekonomi, mendefinisikan produk sebagai kumpulan atribut yang baik maupun tidak. Menurutnya, klasifikasi produk tersebut terdiri dari komponen-komponen seperti harga, kemasan, warna perusahaan dan kualitas. Selain itu, Stanton juga menambahkan bahwa reputasi penjualan dan pelayanan juga merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari klasifikasi produk. Tingkat Klasifikasi Produk Nasional dan Internasional Berbagai macam sistem klasifikasi untuk produk dikembangkan untuk ekonomi tujuan statistik. Para penandatangan NAFTA mengerjakan sistem klasifikasi produk yang mereka sebut NAPCS sebagai pendamping Industri Amerika Utara Sistem Klasifikasi NAICS. Perserikatan Bangsa-Bangsa juga mengklasifikasikan produk dengan tujuan pelaporan kegiatan ekonomi internasional. Sistem peringkat ASPINWALL mengklasifikasikan dan mengevaluasi produk berdasarkan lima variabel, yaitu Tingkat penggantian Seberapa sering produk dibeli kembali? Gross Margin Berapa keuntungan yang diperoleh dari setiap produk? Penyesuaian Tujuan Pembeli Seberapa fleksibel kebiasaan pembelian pembeli mengenai produk tersebut? Durasi Kepuasan Produk Berapa lama produk akan menghasilkan manfaat untuk pengguna? Durasi perilaku pencarian pembeli Berapa banyak waktu yang akan dihabiskan konsumen untuk membeli produk? Apa itu klasifikasi produk? Klasifikasi produk membagi produk menjadi empat kategori berdasarkan perilaku pembelian konsumen dan kesamaan dengan produk lain dan merek pesaing. Tujuan klasifikasi produk ini adalah membantu kamu memfokuskan upaya kamu menggunakan perilaku pembelian konsumen. Mengklasifikasikan produk ke dalam kategori membantu kamu memutuskan strategi dan metode apa yang akan kamu pakai untuk mempromosikan produk atau layanan yang kamu tawarkan. Barang konsumsi adalah barang yang tidak dikonsumsi untuk keperluan bisnis, melainkan untuk keperluan rumah tangga dan perorangan. Beberapa barang masuk dalam kategori ini yaitu convenience goods, shopping goods, speciality goods, dan unsought goods. Sumber Freepik Mari kita simak untuk detail masing-masing kategori ini. Convenience Goods Convenience goods adalah barang yang dibeli konsumen berulang kali dan tanpa ragu-ragu. Setelah konsumen memilih merek yang nyaman dipakai, mereka biasanya tetap berpegang pada merek tersebut kecuali mereka melihat alasan untuk merubah kebiasaan, seperti iklan menarik yang mendorong mereka untuk mencobanya. Untuk mempromosikan convenience goods, kamu harus ingat bahwa kebanyakan orang membeli produk ini secara impulsif. Menempatkan produk kamu di dekat garis kasir di toko bisa menjadi ide bagus untuk produk ini, itulah sebabnya kamu akan sering menemukan permen dan permen karet di depan toko. Shopping Goods Shopping goods adalah komoditas yang mungkin kamu pikirkan ketika mendengar kata “belanja”. Ini bisa berupa barang-barang mewah seperti mobil atau rumah, atau barang-barang kecil seperti pakaian dan elektronik. Konsumen biasanya menghabiskan lebih banyak waktu untuk meneliti, membandingkan harga, dan berbicara dengan penjual ketika ingin membeli produk. Ini lebih merupakan pembelian satu kali dan umumnya merupakan manfaat ekonomi yang lebih penting dan signifikan daripada kertas toilet atau sabun. Untuk menjual produk makanan, kamu ingin berinvestasi dalam konten yang akan membantu meyakinkan pembeli bahwa produk kamu sepadan. Materi pemasaran kamu harus menunjukkan bagaimana produk kamu berbeda dari pesaing, dan nilai tambah unik yang diberikannya kepada konsumen. Ini akan bervariasi tergantung pada industri dan produk kamu, tetapi pada akhirnya, memasarkan barang belanjaan membantu konsumen memahami mengapa mereka harus memilih produk kamu daripada orang lain di pasar. Specialty Goods Specialty Goods adalah satu-satunya produk dari jenisnya di pasar, artinya konsumen biasanya tidak merasa perlu untuk membandingkan atau menimbang sebanyak yang mereka inginkan dengan produk lain. Untuk alasan ini, jika kamu memasarkan Specialty Goods, kamu tidak perlu menghabiskan terlalu banyak waktu untuk meyakinkan konsumen bahwa produk kamu berbeda dari pesaing. Mereka sudah tahu itu berbeda. Sebaliknya, perusahaan kamu harus fokus untuk terus berinovasi pada produk sebelumnya dan menghasilkan “hal terbaik berikutnya”. Ini akan memastikan pelanggan kamu akan tetap setia pada merek kamu. Unsought Goods Terakhir, item yang tidak terjual atau Unsought Goods, adalah item yang umumnya tidak disukai orang dan tidak dibeli secara spontan. Contoh bagus dari barang yang tidak dibeli termasuk alat pemadam kebakaran, baterai, atau asuransi jiwa. Orang biasanya membeli barang yang tidak mereka pikirkan karena takut atau bahaya. Sumber Freepik Misalnya, kamu tidak akan pergi ke pasar mencari alat pemadam kebakaran yang “baru dan terbaik”. Kamu hanya akan membeli satu karena takut akan potensi kebakaran. Atau, beberapa barang yang tidak dibeli, seperti baterai, hanya dibeli karena produk lama sudah habis. Saat memasarkan barang yang tidak dipikirkan, kamu sebaiknya fokus untuk mengingatkan konsumen tentang keberadaan produk kamu, dan meyakinkan konsumen bahwa membeli produk kamu akan membuat mereka merasa lebih aman. Bisacumlude Haloo haloo haloo haloo para generasi milenial yang cerdas dan mandirii… Jumpa lagi dalam postingan artikel kita kali ini yang tentunya bahasan pada postinngan rtikel kita kali ini, tidak akan kalah menarik dari bahasan – bahasan postingan artikel kita sebelum – sebelumnya, pada postingan artikel kita kali ini, kita akan membahas mengenai ” Pengertian dan Klasifikasi Produk Dalam Ilmu Pemasaran ” .. Semoga informasi yang kita sampaikan dapat bermanfaat dan tentunya dapat menambah pengetahun para pembaca… Selamat membaca…. 🙂 🙂 🙂 🙂 ProdukPengertian ProdukTingkatan ProdukKlasifikasi ProdukStrategi Produk Produk Pengertian Produk Menurut Buchori Alma 2014, Produk adalah titik sentral dari kegiatan marketing. Produk ini dapat berupa barang atau jasa. Jika tidak ada produk tidak ada hak pemindahan kepemilikan maka tidak ada marketing. Semua kegiatan marketing lainya, dipakai untuk menunjang gerakan produk. Menurut Tjiptono 2015, Produk adalah pemahaman subyektif produsen atas sesuatu’ yang bisa ditawarkan sebagai usaha untuk mencapai tujuan organisasi melalui pemenuhan kebutuhan dan keinginan konsumen , sesuai dengan kopetensi dan kapasitas organisasi serta daya beli pasar. Tingkatan Produk Dalam merencanakan penawaran pasar, pemasar perlu berpikir melalui lima tingkatan produk. Tiap tingkat menambahkan lebih banyak nilai pelanggan dan kelimanya membentuk suatu hirarki nilai pelanggan. Buchari Alma 2014, Tingkatan produk tersebut adalah Tingkat paling dasar, manfaat inti core benefit adalah jasa atau manfaat sesungguhnya yang dibeli pelanggan. Pada tingkat kedua, pemasar harus mengubah manfaat inti itu menjadi produk dasar basic product. Pada tingkat ketiga, pemasar menyiapkan suatu produk yang diharapkanexpected product, konsumen mempunyai suatu harapan terhadap barang dan jasa yang di belinya Pada tingkat keempat, augmented product. Yaitu ada sesuatu nilai tambah yang di luar apa yang di bayangkan konsumen Pada tingkat kelima, terdapat produk potensial potential product, yaitu mencari nilai tambah produk yang lain untuk masa depan. Keunggulan kompetitif suatu produk merupakan salah satu factor kesuksesan produk baru, dimana kesuksesan produk tersebut diukur dengan parameter jumlah penjualan produk Tjiptono, 2008. Perusahaan diharapkan bisa memuaskan keinginan konsumen dengan membuat produk dengan nilai superior. Meskipun begitu konsumen tidak begitu saja mempercayai superioritas produk dari perusahaan tanpa ada bukti-bukti yang konkret, karena konsumen akan membandingkan faktor kualitas dan keandalan produk tersebut dengan produk yang telah ada sebagai bahan pembuktian mereka. Di karenakan terdapat banyak kasifikasi produk.. Klasifikasi Produk Klasifikasi Produk Kalangan pemasar biasanya mengklasifikasikan produk berdasarkan karakteristik produk yaitu daya tahan, keberwujudan dan penggunaan. Menurut Fandy Tjiptono 2015, produk dapat diklasifikasikan sebagai berikut Barang tidak tahan lama non durable goods Merupakan barang berwujud yang biasanya dikonsumsi dalam sekali atau beberapa kali penggunaan saja. Barang tahan lama durable goods Merupakan barang berwujud yang biasanya dikonsumsi dalam kurun waktu yang panjang dan biasanya tetap bertahan sehingga banyak sekali penggunaannya. Jasa service Merupakan aktifitas,manfaat atau kepuasan yang ditawarkan untuk dijual. Jasa bercirikan intangible,inseparable, variable dan perishable. Berdasarkan tujuan pembeliannya, menurut Kotler dan Keller 2009; produk dapat diklasifikasikan dalam 2 bagian, yaitu Barang Konsumen Consumer Goods Adalah pengklasifikasian sejumlah besar barang yang dibeli konsumen berdasarkan atas kebiasaan konsumen berbelanja. Menurut perilaku pembelian konsumen, consumer goods terdiri dari Barang sehari-hari Convenience Goods Adalah barang konsumsi atau jasa yang biasanya sering dibeli dengan segera, dan dengan usaha yang minimum. Barang Pokok Staple Goods, yaitu barang-barang yang dibeli konsumen secara teratur, dan merupakan kebutuhan sehari-hari, Barang Impulsif Impulse Goods, yaitu barang yang dibeli secara implusif tidak direncanakan dan tidak ada Pencarian.. Impulse goods seringkali diletakkan di dekat kasir agar mudah terlihat dan konsumen jadi teringat untuk membelinya. Barang Darurat Emergency Goods, yaitu barang yang dibeli ketika ada kebutuhan yang mendesak. Contohnya payung, obat, dan lain- lain. Barang Belanja Shopping Goods Adalah barang yang secara karakteristik dibandingkan oleh konsumen berdasarkan kecocokan,kualitas, harga, dan gaya. Barang Khusus Speciality goods Yaitu barang dengan karakteristik yang unik dan memiliki identifikasi merek yang kuat sehingga sekelompok konsumen berusaha keras dalam usaha pembeliannya. Barang yang Dalam Kondisi Normal Tidak Dicari Unsought Goods Yaitu barang yang tidak diketahui oleh konsumen atau tahu tapi tidak terpikir untuk membeli. Produk-produk baru seperti pendeteksi asap merupakan unsought goods sampai konsumen disadarkan akan munculnya produk tersebut melalui iklan. Barang Industri Industrial goods Adalah barang yang dibeli oleh individu atau organisasi untuk keperluan bisnis atau diproses lebih lanjut. Dan di klasifikasikan berdasarkan biaya mereka dan bagai mana meraka memasuki proes produksi bahan baku dan suku cadang, barang modal, serta pasokan dan layanan bisnis. Terdapat beberapa keputusan dalam sebuah produk menurut Fandy Tjiptono Strategi Pemasaran 2008, Atribut produk Mengembangkan suatu produk mencakup manfaat yang akan disampaikan oleh atribut produk yaitu seperti mutu produk, sifat produk, dan rancangan produk. Mutu produk kemampuan produk untuk melaksanakan fungsinya; termasuk keawetan, kehandalan, ketepatan, kemudahan, dipergunakan dan dipergunakan, dan diperbaiki serta atribut bernilai Sifat produk alat bersaing untuk membedakan produk perusahaan dari produk perusahaan Rancangan produk proses merancang gaya dan fungsi produk; menciptakan produk yang menarik, mudah, aman, dan tidak mahal untuk dipergunakan, serta sederhana dan ekonomis untuk dibuat dan didistribusikan. Penetapan Merek branding Penetapan merek dapat menambah nilai suatu produk. Penetapan merek menjadi isu utama dalam strategi merek karena Mengembangkan produk bermerek membutuhkan investasi pemasaran yang besar dalam jangka panjang, terutama untuk iklan, promosi, dan kemasan. Kebanyakan perusahaan belajar bahwa kekuatan berada ditangan perusahaan yang mengendalikan nama Pengemasan packaging Pengemasan adalah aktifitas merancang dan membuat wadah atau pembungkus untuk suatu produk. Pelabelan labeling Pelabelan dapat dilakukan secara langsung pada kemasan dus atau alumunium voil. Pelabelan dapat dilakukan pula secara terpisah dari bahan kertas atau bahan plastik yang ditempelkan pada kemasan produk yang biasanya berbahan plastik atau kaca. Pelayanan Pendukung Produk Pelayanan pendukung produk adalah pelayanan yang merupakan tambahan pada produk aktual. Semakin banyak perusahaan menggunakan pelayanan pendukung produk sebagai alat utama untuk meraih keunggulan bersaing. Strategi Produk Menurut Tjiptono 2015, Pada usaha ritel, strategi produk menjabarkan kebutuhan pasar yang ingin di layani dengan berbagai tawaran produk. Secara garis besar, strategi produk dapat dilakukan dengan Positioning produk . Menurut Tjiptono 2015, Positioning Produk merupakan strastegi yang berusaha menciptakan difrensiasi yang unik dalam benak pelanggan sasaran, sehingga terbentuk citra image merek atau produk yang lebih superior dibandingkan merek/produk pesaing. Elemen pokok yang terjkandung dalam positioning mencakup empat aspek yaitu What benefit Mencerminkan janji merek , dan manfaat bagi konsumen For Whom Mencerminkan Pasar sasaran Reason Elemen faktual dan subyektif yang mendukung klaim tentang manfaat produk Against Menegaskan tentang pesaing utama Adapun proses perencanaan strategi produk, yang meliputi beberapa langkah Menurut Fandy Tjiptono,2008, melalui Analisis situasi Analisis situasi dilakukan terhadap lingkungan internal dan lingkungan eksternal. Hal-hal yang perlu di pertimbangkan apakah perusahaan dapat memanfatkan peluang yang ditawarkan oleh lingkungan eksternalnya melalui sumber daya yang di milki, seberapa besar permintaan produk dan seberapa besar kemampuan perusahaan untuk memenuhi permintaan Penentuan tujuan produk Selain untuk memenuhi kebutuhan pelanggan, Produk yang di hasilkan perusahaan dimaksutkan pula untuk memenuhi atau mencapai tujuan perusahaan. Dengan demikian, perlu dipertimbangkan apakah produk yang di hasilkan dapat memberikan kontribusi bagi pencapaian perusahaan. Penentuan sasaran pasar/produk Perusahaan dapat berusaha melayani pasar secara keseluruhan atau melakukan segmentasi, dengan demikian, alternatif yang dapat di pilih adalah produk standar,custumized Product,maupun produk standar dengan modifikasi. Penentuan anggaran Anggaran bisa sebagai alat perencanaan, koordinasi, sekaligus sebagai alat pengendalian. Penetapan strategi produk Dalam hal ini alternatif-alternatif strategi produk di analisis dan di nilai keunggulan dan kelemahaanya, kemudian dipilih yang paling baik dan layak untuk kemudian di terapkan sebagai strategi produk yang tepat Evaluasi pelaksanaan strategi Kegiatan penilaian atau evaluasi terhadap pelaksanaan rencana yang telah di susun. Demikianlah informasi yang dapat kita sampaikan pada postingan artikel kita kali ini dengan bahasan tentang ” Pengertian dan Klasifikasi Produk Dalam Ilmu Pemasaran ” … Semoga bahasan yang ada pada postingan artikel kita kali ini dapat menambah wawasan dan dapat bebrmanfaat bagi para generasi milenial yang cerdas mandiri untuk mengetahui lebih banyak informasi lainnya. Stay teruss pada postingan kami selanjutnya, tetap kunjunngi website karena akan selalu ada materi – materi menari lainnnya… 🙂 🙂 🙂 🙂 Berikut Artikel Terkait Lainnya Upaya Untuk Mematuhi Kode Etik Profesi Kode Etik Profesi dan Hukum Positif Kode Etik Dalam Etika Profesi Bisnis Sebagai Profesi Etis Bisnis Sebagai Profesi Etis Pengaruh Fashion Involvement Terhadap Impulse Buying Profesi dan Organisasi Profesi Skip to content BerandaFitur LengkapHargaPrivate CloudLoginCoba Gratis Klasifikasi Produk Pengertian dan Pembagian Tingkatannya Berdasarkan Jenisnya Klasifikasi Produk Pengertian dan Pembagian Tingkatannya Berdasarkan Jenisnya Perusahaan tentunya menghasilkan suatu produk yang akan dijual atas permintaan konsumen yang memerlukan dan membutuhkanya. Untuk menghasilkan produk tentunya harus melalui rangkaian proses produksi terlebih dahulu sebelum menjadi produk yang utuh. Ada banyak jenis produk yang diproduksi perusahaan untuk memenuhi kebutuhan konsumen sehingga ada istilah klasifikasi produk berdasarkan beberapa kategori khusus. Namun tahukah Anda tentang klasifikasi produk? Artikel ini kita akan membahas pengertian klasifikasi produk, pembagian tingkatannya berdasarkan jenisnya Pengertian Produk Menurut Ahli Sebelum memasuki pembahasan mengenai pembagian atau klasifikasi produk, mari ketahui tentang definisi dari produk itu sendiri. Setiap ahli ekonom memiliki pendapatnya masing-masing mengenai definisi dari produk yang menjabarkan apa sebenarnya produk itu. Berikut ini akan dipaparkan beberapa ahli yang andil dalam memberikan pendapatnya mengenai pengertian dari produk. 1. Fandy Tjiptono Ahli ekonom pertama yang mengemukakan pendapatnya mengenai produk adalah Fandy Tjiptono yang mengatakan bahwa produk adalah segala sesuatu yang ditawarkan produsen. Sesuatu yang diproduksi oleh produsen ini selalu diperhatikan, dibeli, dicari, dan digunakan oleh pelaku pasar. Menurutnya, produk ini digunakan untuk memenuhi segala kebutuhan pangsa pasar yang berkepentingan. 2. William J. Stanton Ahli ekonom selanjutnya yang juga menyumbangkan pemikirannya adalah William J. Santon. Menurutnya, produk dalam artian sempit dikatakan sebagai kumpulan atribut fisik yang saling berhubungan dan bisa didefinisikan. Sedangkan dalam artian luas, William menyebutkan jika produk adalah atribut nyata maupun tidak nyata yang terdiri dari beberapa komponen. Komponen yang dimaksudkan dalam produk adalah warna, kemasan, harga, pelayanan dan pengecer. Pelayanan dari pengecer dan perusahaan juga termasuk produk karena hal ini bisa membuat konsumen merasa terpuaskan dengan keinginannya. Baca juga Panduan dan Template Pembukuan Sederhana dengan Excel untuk Bisnis Kecil 3. Swastha dan Irawan Kedua ekonom yakni Swastha dan Irawan juga tidak mau ketinggalan dalam memberikan sumbangsi pemikirannya untuk mendefenisikan produk. Menurut mereka produk merupakan sesuatu yang bersifat kompleks, baik yang bersifat fisik maupun tidak. Seperti William, keduanya mengungkapkan bahwa produk terdiri dari beberapa komponen yang tujuannya untuk memuaskan kebutuhan maupun keinginan konsumen. 4. Stanton Selanjutnya ada Stanton yang juga mendefinisikan produk sebagai kumpulan atribut baik yang nyata maupun tidak. Menurutnya produk terdiri dari komponen penyusun seperti harga, kemasan, warna, brand, dan kualitas. Selain itu, Stanton juga menambahkan bahwa reputasi penjualan serta jasa juga termasuk komponen dari produk. 5. H. Djaslim Saladin, SE Selanjutnya, ada juga H. Djaslim Saladin yang turut menyumbangkan pemikirannya dalam mendefinisikan produk. Menurutnya. Definisi produk dapat diartikan dalam beberapa kategori yakni artian secara umum, secara luas dan sempit. Ketiganya memiliki memiliki beberapa perbedaan yang mendasar dalam pengertiannya. Secara umum, produk merupakan segala sesuatu yang memiliki nilai manfaat untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen dan tidak memandang apakah hal tersebut berwujud atau tidak. Dalam artian luas, produk diartikan sebagai kumpulan sifat, baik yang berwujud maupun tidak yang terdiri dari beberapa komponen seperti harga, warna, prestise pabrik dan pengecer, kemasan, serta layanan. Dimana layanan ini dapat diterima konsumen sebagai nilai tambah dan kepuasan yang ditawarkan produsen dalam pemenuhan kebutuhan konsumen. Sedangkan dalam artian sempit, produk dikatakan sebagai kumpulan hal yang bersifat fisik maupun kimia dan bisa diraba yang menyatu menjadi bentuk yang bisa dikenal. Baca juga Kegiatan Konsumsi Pengertian, Ciri-Ciri, Contoh, dan Tujuannya Tingkatan Klasifikasi Produk Setelah membahas mengenai pengertian dari produk, selanjutnya mari membahas mengenai tingkatan dari produk itu sendiri. Secara umum, produk dapat dibedakan menjadi beberapa tingkatan yang lengkapnya akan diulas berikut ini. Tingkatan ini juga yang menjadi dasar pembeda atau klasifikasi produk berdasarkan kategori yang berbeda. Pertama, dilihat dari manfaat dasar yang dimiliki produk untuk ditawarkan kepada para konsumen. Kedua, dilihat dari bentuk dasar yang dimiliki produk, apakah bisa dirasakan oleh panca indera atau tidak. Ketiga, produk tersebut merupakan rangkaian atribut dan berada dalam kondisi yang diharapkan konsumen sebelum akhirnya membeli produk tersebut. Keempat, terdapat poin yang menjadi pembeda antara produk yang ditawarkan oleh satu produsen dengan kompetitor lain. Kelima, di masa depan akan ada perubahan bentuk yang akan dialami oleh produk tersebut. Baca juga 10 Jenis Usaha Online yang Menguntungkan Yang Wajib Anda Coba Lebih lanjut Fandy Tjiptono membedakan lagi tingkatan produk berdasarkan beberapa kategori utama. Hal ini dilakukan untuk mempermudah produsen atau pemasar melakukan perencanaan penawaran produk di masa depan. Beberapa kategori tingkatan produk yang dikemukakan oleh Fandy Tjiptono dapat di simak berikut ini. Pertama yakni produk utama yang juga disebut sebagai core benefit yang merupakan manfaat yang paling penting dan pastinya akan dikonsumsi oleh konsumen pada produk yang dibeli. Kedua, produk genetik yang juga merupakan fungsi mendasar yang harus dimiliki suatu produk. Ketiga, produk harapan merupakan produk yang ditawarkan dengan atribut yang beragam dan memenuhi harapan konsumen untuk dibeli. Keempat, produk pelengkap yakni produk yang memiliki atribut untuk melengkapi atau menambahkan manfaat sehingga kepuasan konsumen terpenuhi. Kelima, produk potensial yang merupakan produk yang mungkin saja mendapatkan pengembangan di masa depan. Baca juga Perdagangan Internasional Pengertian, Teori, Manfaat, dan Faktor Pendorongnya Klasifikasi Produk Berdasarkan Jenisnya Produk dapat diklasifikasikan berdasarkan kategori yang berbeda. Berikut ini terdapat beberapa pandangan ahli ekonomi yang melakukan klasifikasi produk berdasarkan kategori berbeda. Untuk mengetahui lebih lanjut, simak ulasan singkatnya berikut agar mudah memahami konsep dari pembagian kategori produk tersebut. 1. Menurut Kotler Salah satu ahli ekonomi ikut menyumbangkan pemahamannya mengenai pengkasifikasian produk adalah Kotler. Menurutnya ada 2 kategori utama dalam pengklasifiksiannya yakni berdasarkan wujud dan berdasarkan daya tahan dari produk tersebut. Kedua klasifikasi produk tersebut bisa disimak melalui tulisan berikut ini. a. Berdasarkan Wujudnya Menurut Kotler, klasifikasi produk berdasarkan wujudnya ada 2 kelompok utama yang bisa dilihat. Pertama ada barang yakni produk fisik yang tentunya bisa dilihat, diraba, atau dapat dirasakan oleh panca indera. Kedua, ada jasa yang merupakan produk yang tidak berwujud benda namun berupa aktivitas atau pelayanan yang ditawarkan untuk dikonsumsi konsumen. b. Berdasarkan Daya Tahan Sama seperti kategori sebelumnya, pengklasifikiasian produk berdasarkan daya tahan dari produk dibagi dalam 2 kelompok utama. Pertama ada barang tidak tahan lama yang penggunaannya memiliki batas waktu kurang dari satu tahun. Kedua, barang tahan lama yang memiliki wujud yang bisa digunakan untuk jangka panjang, setidaknya lebih dari satu tahun. 2. Menurut Fandy Tjiptono Ahli ekonom lain yang turut menyumbangkan pemikirannya mengenai pengklasifikasian produk adalah Fandy Tjiptono. Menurutnya, produk dapat dibedakan dalam 2 kelompok besar yang dibagi berdasarkan penggunaan produk dan kebutuhan konsumen itu sendiri. a. Barang Konsumen Menurut Fandy, produk dapat dibagi dan dilihat dari penggunaan produk seperti barang konsumen. Barang konsumen sendiri merupakan barang yang dikonsumsi bukan untuk kepentingan bisnis, namun untuk rumah tangga atau individu. Beberapa barang yang masuk dalam kategori ini yaitu convenience goods, shopping goods, speciality goods, dan unshought goods. b. Barang Industri Kelompok kedua diisi oleh barang-barang industri yang tentunya digunakan untuk keperluan penjualan. Artinya, barang ini bukan barang yang dikonsumsi secara langsung, namun melalui proses produksi. Beberapa barang yang termasuk didalamnya adalah material and part, capital items, dan supplies and service. Baca juga Hak Paten Pengertian, Fungsi, dan Cara Mendapatkan Hak Paten di Indonesia Kesimpulan Itulah pembahasan mengenai produk hingga klasifikasi produk yang menjadi pembahasan kali ini. Semoga ulasan kali ini bisa memberi manfaat dan menjadi sumber bacaan dan pengetahuan bagi pembaca mengenai produk dan pengklasifikasiannya. Penting bagi Anda mengetahui klasifikasi produk, terutama bagi Anda seorang pemiliki bisnis yang melakukan produksi untuk barang-barang tertentu. Tak jarang pengelolaan stok barang dan produk menjadi masalah tersendiri bagi pemilik usaha yang memiliki banyak gudang. Misalnya terjadinya selisih antara laporan stok opname dengan jumlah barang sebenernya sehingga Anda tidak bisa memenuhi kebutuhan pelanggan secara maksimal. Untuk mengurangi risiko ini, ada baiknya Anda menggunakan software akuntansi yang memiliki fitur inventori terlengkap seperti Accurate Online. Accurate Online adalah accounting software berbasis cloud yang sudah dipercaya oleh lebih dari 300 ribu pengguna dan memiliki fitur terlengkap untuk operasional usaha Anda seperti fitur pembukuan, pengelolaan inventori, payroll, penghitungan dan pelaporan perpajakan, pembuatan faktur, otomasi lebih dari 200 laporan dan masih banyak lagi. Jadi apalagi yang Anda tunggu? Anda bisa mencoba menggunakan Accurate Online secara gratis selama 30 hari melalui tautan pada gambar di bawah ini Seberapa bermanfaat artikel ini? Klik salah satu bintang untuk menilai. 0 pembaca telah memberikan penilaian Belum ada yang memberikan penilaian untuk artikel ini Jadilah yang pertama! As you found this post useful... Follow us on social media! We are sorry that this post was not useful for you! Let us improve this post! Tell us how we can improve this post? Wanita lulusan S1 Bisnis Manajemen yang sering membagikan berbagai ilmunya dalam bidang bisnis secara menyeluruh kepada masyarakat, mulai dari tips, ide bisnis, dan masih banyak lagi. Bagikan info ini ke temanmu! Related Posts Page load link

apa karakteristik produk dan bagaimana pemasar mengklasifikasikan produk